Friday, December 18, 2009

Do`a Imajiner ------ By : Ratih Sang

Do`a yang kupanjatkan ketika aku masih gadis :
"Ya Allah, beri aku calon suami yang baik, sholeh, yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku"

Do`a yang kupanjatkan ketika aku selesai menikah :
"Ya Allah, beri aku anak-anak yang shaleh dan shalehah, agar mereka dapat mendo`akanku ketika aku meninggal dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus"

Do`a yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir :
"Ya Allah, beri aku kesempatan untuk menyekolahkan mereka di sekolah Islam yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu Ya Allah.."

Do`a yang kupanjatkan ketika anak-anakku mulai sekolah :
"Ya Allah, jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral islami, agar dia dapat khatam Al-Qur`an pada usia muda"

Do`a yang kupanjatkan ketika anak-anakku beranjak remaja :
"Ya Allah, jadikan anak-anakku jauh dari arus modernisasi yang mengkhawatirkan aku"

Do`a yang kupanjatkan ketika anak-anakku menjadi dewasa :
"Ya Allah, entengkan jodohnya, berilah jodoh yang shaleh & shalehah pada mereka, yang bibit, bebet, & bobotnya baik"

Do`a yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan :
"Ya Allah, perlancarlah kelahiran cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritori wibawaku sebagai seorang ibu dari ibunya cucuku"

Ketika kupanjatkan do`a-do`a itu, aku membayangkan Allah tesenyum dan berkata :

"Engkau ingin suami yang baik & shaleh? Sudahkah engkau sendiri baik & shalehah? Engkau ingin suamimu menjadi imam, akankah engkau menjadi makmum yang baik?
Engkau ingin anak-anak yang shaleh & shalehah hanya karena engkau ingin mereka mendo`akanmu? Tentu mereka menjadi shaleh & shalehah utama karenaKu, karena itu aturan yang mereka ikuti haruslah aturanKu.
Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa? Prestise? Atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya?
Engkau juga harus belajar, harus bermoral Islami, harus belajar Al-Qur`an & berusa mengkhatamkannya.
Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya lengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan & kehormatan umatKu
Engkau bicara bibit, bebet, dan bobot untuk calon menantumu seolah engkau tidak percaya Al-Qur`anKu surat An-Nuur:3.. Percayalah kalau anakmu dari bibit, bebet, dan bobot yang baik maka yang sepadanlah yang akan ia dapatkan.
Engkau hanya mengandung, melahirkan, dan menyusuinya. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meski dia berpaling dariKu, bahkan ketika dia melupakanKu. Aku tetap mencintainya..
Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah anakmu,, berilah anakmu kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri.

Lantas, aku malu dengan imajinasiku sendiri, aku malu.. Aku malu akan tuntutanku..
Maafkan aku ya Allah..

No comments: